Cacing Kepanasan

in INDONESIAN HIVE8 months ago

Halo semua gimana kabarnya, selamat anda ketemu lagi dengan penulis yang kosong isinya dan tanpa ide-ide cemerlang lainnya. Jadi jangan berharap tulisan saya bisa menambah motivasi atau menambah wawasan anda.

Dan satu sebelum saya menulis, saya mohon maaf jika ada nanti kesamaan nama, tempat, atau kejadian karena tulisan saya hanya fiktif semata.

"Hahahahai sudah kaya mau bikin film belum yah?"
🤭😄😁🤣

Kalau aku boleh memilih cuaca untuk saat ini aku ingin hujan seharian full tapi jangan banjir jugalah.
Biar otak saya adem dan tenggorokan saya tetap basah.

Kalau dipikir-pikir pilihan saya aneh juga bagaimana mungkin seorang penjual minuman dingin mengharapkan pesaing terberatnya (hujan).

Kulihat jam dinding disebuah masjid menunjukkan jam 12 siang atau bahasa kasarnya matahari tepat diatas ubun-ubun kepala saya.

Di tempat ini biasanya aku hanya butuh waktu 30 puluh menit untuk meluruskan pinggang saya tapi dibulan puasa aku bisa habiskan waktu lebih dari satu jam hanya untuk tidur sepuasnya.

Siang ini saya tak sendiri, ada banyak orang yang sama-sama mencari tempat perlindungan dari terik panas matahari.

Aku tidak tahu di nomor urut berapa saya datang kesini yang penting aku masih kebagian tempat saja walaupun hanya di atas keramik aku pasti bisa SAREM.

Tapi sebelum saya merem, aku foto sejenak sekelilingku yah lumayanlah buat bahan postingan nantinya.

Dan saya rasa mataku sudah ke capekan sekali dengan menutup kelopak mata secara perlahan.

Tapi sebelumnya saya tidur aku ingin ucapkan rasa terima kasih saya buat anda yang sudah setia membaca blog saya.