Kita Tidak Pernah Tahu Kapan Ajal Menjemput

in Satujiwa7 months ago

Salinan dari Socmed (2).jpg

Halo teman teman semua, semoga hari libur ini menyenangkan bagi kalian, dapat berkumpul dalam keadaan sehat dengan orang-orang tersayang. Hal tidak mengenakkan muncul ketika saya menghidupkan handphone saya yang semalaman di cas karena saya mainkan sampai hampir habis tadi malam. Muncul banyak ucapan innaa lillahi wa innaa ilaihi rojiun di grup kantor saya, dan ternyata itu adalah kabar bahwa teman saya meninggal dunia hari ini.

Kabar.png

Dvder.png

Teman CPNS, Sekamar saat Awal Kerja

Ya, teman saya yang bisa kita sebut mas D ini adalah teman yang satu angkatan bersama saya ketika CPNS, dan kami berdua dalam jabatan dan golongan yang sama, yang sama-sama ditempatkan di Batam. Hal ini membuat kami ditempatkan dalam kamar yang sama, karena keterbatasan mes pada saat itu. Kebersamaan itu tidak berlangsung lama, karena hanya sekitar 6 bulan di Batam, saya memutuskan menikah dengan salah satu teman kerja (yang ternyata sempat ditaksir juga oleh beliau). Meskipun beliau sempat mendekati istri saya saat masih gadis, mas D ini sangat berjasa karena beliau yang mengantar saya untuk pertama kalinya perkenalan ke rumah mertua. Setelah menikah, saya lalu pindah ke rumah mertua sebelum akhirnya melalang buana dengan nge kos dan mengontrak, sementara mas D masih bertahan di Mes, sampai akhirnya menikah dengan CPNS baru di angkatan selanjutnya.

Dvder.png

Penyakit yang Tidak Disangka

Kematian mas D tidak semengejutkan itu, beliau sudah sekitar 3 tahun menderita penyakit yang agak aneh. Awal mula beliau sangat normal, sampai setelah bersepeda mulai merasakan sakit di bagian kaki. Orang-orang mengira itu karena beliau terlalu memaksakan, namun penyakitnya tidak kunjung sembuh meski telah diurut, dan lama kelamaan justru menyebar. Ya, mas D terkena stroke ringan. Siapa sangka seseorang yang masih cukup muda, belum 30 tahun sudah terkena penyakit ini. Pemeriksaan menyeluruh dilakukan dan ternyata terdapat tumor pada otak beliau. Jalan medis yang bisa ditempuh ialah operasi, namun pihak keluarga mengupayakan cara alternatif berhubung tingkat keberhasilan operasi diperkirakan hanya 50% untuk bertahan, dan 50% dapat mengakibatkan kematian. Pengobatan herbal dilakukan, namun kondisinya masih naik turun. Mas D mengaku juga dipertemukan dengan "orang pintar" kenalan kerabatnya, dan dikabarkan ada yang "mengirim" penyakit ini kepada beliau. Namun setelah membaik lepas pertemuan pertama, si "orang pintar" justru terlebih dahulu berpulang karena sakit jantung (kalau saya tidak salah). Kebetulan ? Mungkin saja, namun sebagian jadi menyimpan prasangka bahwa yang "mengirim" penyakit mungkin merasa terganggu dan justru menyerang si "orang pintar".

Penyakit itu kemudian membuat mas D sampai tidak bisa berjalan. Badan nya semakin mengurus, dan setelah segala upaya alternatif tidak membuahkan hasil, keluarga mas D memutuskan untuk mengambil langkah operasi, dengan harapan mendapat kesembuhan. Operasi yang dilakukan ternyata justru membuat mas D kehilangan kemampuannya untuk melihat. Awalnya semua tampak gelap, sesekali masih berbayang, namun akhirnya sama sekali tidak bisa melihat. Kami begitu miris ketika mengunjungi kediaman beliau, dan tetap menyemangati beliau untuk dapat sembuh.

Dvder.png

Pindah Tugas

Awal 2023, kami sama sama dipindahkan dari Batam. Saya pindah ke pulau kecil bernama Moro, sementara beliau atas permohonan keluarga, dipindahkan bersama istrinya ke daerah Jawa, tempat keluarga besar beliau berada, dengan harapan mempermudah perawatan dan pengobatan mas D. Setelah pindah, kami mulai jarang berkomunikasi, hanya sesekali saya menanyakan kabarnya kepada sang istri, hingga akhirnya kabar hari ini bahwa beliau telah meninggal dunia. Semoga penyakit yang diderita beliau menjadi penghapus dosa dan segala amal beliau dapat diterima di sisi Yang Maha Kuasa.

Dvder.png

Renungan Bagi Kita

Kejadian ini menjadi sebuah renungan bagi saya, bahwa teman saya yang masih diusia cukup muda kini telah berpulang. Kematian tidak mengenal usia, bisa kapan saja dan dimana saja, tidak selalu menunggu seseorang untuk tua. Pertanyaannya, apakah kita sudah siap untuk itu ? Menghadapi kehidupan setelah kematian, dan meninggalkan segala urusan dunia yang mungkin saat ini sedang kita kejar mati matian. Jangan sampai sedang mati matian mengejar dunia, kita meninggal dunia, tanpa persiapan menghadapi kehidupan setelahnya.

Dvder.png

Penutup

Terima kasih kepada pembaca sekalian, semoga kisah ini dapat menjadi pelajaran bagi kita semua, bahwa kematian bisa datang kapan saja. Siapkah kita menghadapinya ?

Saya memberikan 5% hasil dari postingan saya kepada @indonesianhiver , dengan harapan dapat mendukung sesama penulis Indonesia di Hive


Credits
Mrs. carrieallen untuk tutorial markdown
@arcange yang sering mampir dan mendukung saya
@oadissin yang sering banget reblog postingan saya
Canva untuk edit gratisnya
Seluruh kurator dan pembaca yang tidak mampu saya sebutkan satu persatu

~Terima Kasih~

Sort:  

Ikut berduka cita
!hiqvote

@happyphoenix, the HiQ Smart Bot has recognized your request (1/2) but the mana is too low. Try again later.

As a consolation, @happyphoenix gets !LOOL from @hiq.redaktion.

For further questions, check out https://hiq-hive.com or join our Discord. And don't forget to vote HiQs fucking Witness! 😻

OH NEIN!
Du hast keine Witze mehr für diesen Tag!

@hiq.smartbot du kannst @lolzbot maximal 8 Mal pro Tag nutzen.
Level up, indem du mehr $LOLZ kaufst, damit du mehr Witze pro Tag teilen kannst!

OH NEIN!
Du hast keine Witze mehr für diesen Tag!

@hiq.smartbot du kannst @lolzbot maximal 8 Mal pro Tag nutzen.
Level up, indem du mehr $LOLZ kaufst, damit du mehr Witze pro Tag teilen kannst!

turut berduka cita om, jalan hidup orang ga ada yang tahu

untitled.gif

begitulah om,ada hal2 yang memang diluar kendali/ kuasa kita
!PIZZA

👍 !PGM

PIZZA!

$PIZZA slices delivered:
@ramadhanight(1/5) tipped @dewabrata

!LUV

ramadhanight, happyphoenix sent you LUV. 🙂 (4/10) tools | trade | connect | wiki | daily

Made with LUV by crrdlx.