Tidak terasa satu minggu telah berlalu, sekarang kita sudah di hari Juma't lagi Sabtu... Juma't atau Sabtu? Ya hari ini dah memasuki hari Sabtu, saya tertidur sebentar tadi sehingga kelewatan batas waktunya.
Dan seperti yang telah saya sampaikan minggu lalu, sudah tidak ada lagi postingan bergambar martabak yang dulunya dinantikan... Sekarang jamannya gambar siomay yang terpajang di sini, namun sama saja... ada hadiah HSBI di belakang nanti.
Seperti biasa, di kesempatan ini saya akan sharing beberapa kebiasaan saya untuk membeli makanan-makanan yang cukup sederhana. Sebenarnya saya sempat kesulitan dalam mencari topik, karena saya seringnya bawa bekal dari rumah atau makan gratis numpang di rumah orang. Namun saya cukup beruntung ternyata ada foto-foto dan draft yang sudah lama saya tulis tapi lupa saya publish, dan ini memberikan ide saya untuk mencari makanan apa.
ONCOM Sebagai Lauk
Sekitaran 2 minggu lalu saya makan di salah satu warung nasi yang kebetulan saya lewati. Seperti biasa, senang menjadi orang ribet, saya cari menu yang paling murah tapi lumayan sehat. Hoala, jadi deh menu 12 ribu seperti gambar di atas... Telur Dadar, Oncom dan Tahu.
Mungkin bagi yang belum tahu, oncom itu adalah olahan fermentasi dari bungkil kacang tanah. Kalau bungkil kacangnya lagi mahal, biasanya di ganti sama ampas tahu. Jadi menu ini menurut saya lumayan maruk, tahunya dimakan, ampasnya dijadiin oncom dan dimakan pula. Tidak bersisa... Padahal ampas tahu kan itu jatahnya sapi ternak.
Sebenarnya saya hanya menengal oncom sebelumnya dari lontong saja, lontong isi oncom. Nasi campur oncom, atau nasi tutug disebutnya saya pernah makan juga, tapi kurang sreg. Bukan karena rasanya tidak enak, tapi nasi tutug yang saya makan sering kali disajikan dengan seekonomis mungkin, tampa memikirkan dan berusaha untuk dijadikan makanan yang sedap.
Oleh karena itu ketika saya lihat ada menu Oncom, maka saya ingin coba saja bagaimana rasanya kalau dicampur sama nasi, bukan sebagai isian lontong... dan ternyata lumayan, enak banget sih kagak, tapi jauh lebih enak dari nasi tutug yang sebelumnya saya makan.
Tempat jualnya juga sederhana, sebenarnya dia fokus jualan pecel di situ. Tapi saya beruntung saya mencoba oncom, dan ada teman saya makan pecelnya dan dari raut mukanya dia terlihat rada kecewa. Tiga hari lalu saya iseng lewat tempat itu lagi dan saya mencoba beli makanan di sana kembali...
Mungkin saya memang monoton kali ya, pesannya sama pula dari 2 minggu lalu. Tapi kali ini ada bantuan kerupuk yang menambah variasi rasa dan tekstur makanan ini. Alasan saya makan ini lagi itu karena saya penasaran apa memang oncom jadi lauk itu enak atau pada saat sebelumnya itu saya memang lagi kelaparan saja.
Di kesempatan kedua ini saya belajar dua hal. Pertama oncom memang enak, dan memang cukup menarik untuk dijadikan lauk kedua ramesan. Hal kedua yang saya pelajari, banyak warung nasi itu kalkulatornya pada rusak. Bagaimana bisa saya nambah kerupuk tapi harganya sama aja 12 ribu saja. Menurut saya banyakan warung nasi itu cuma hitung berapa lauk dan apa lauk utamanya, habis itu mengira2 aja layaknya ini dikasih berapa, sambil lihat yang makanan bonafit kagak.
Bicara soal oncom, meskipun dibuat dari ampas, baik itu ampas tahu ataupun bungkil kacang, secara gizi sebenarnya oncom itu bagus. Makanan ini pada dasarnya tinggi akan protein, phospor, zat besi dan niasin. Kandungan ini bagus buat kesehatan kita, namun secara spesifik saya sebenarnya tidak asal milih oncom juga. Saya memang sengaja datang lagi ke sana mencoba oncom, selain penasaran sama rasanya, sebenarnya tertarik sama 3 kasiat oncom ini.
- Membantu peredaran darah. Saya dulu pernah kena Anemia dan badan jadi lesu, lemah dan ngantuk terus berminggu-minggu. Karena itu bilamana saya sudah mulai kerja lembur terus, saya harus berhati-hati akan penyakit ini, apalagi badan saya sudah tidak muda lagi. Daripada minum multivitamin tinggi phospor dan zat besi, mending makan oncom saja.
- Membantu kesehatan tulang. Phospor dan zat besi juga membantu kesehatan tulang kita. Jika usia kita sudah melebihi 30 tahun, tulang haruslah kita jaga baik-baik. Kalau kenapa-kenapa yang terkait tulang, ribetnya minta ampun
- Zat niasin ini membantu kita menstabilkan dan menguatkan kesehatan syaraf kita. Bagi orang yang punya bawaan autoimun seperti saya, syaraf itu kayak jadi titik lemah yang sering bikin sakit-sakitan ga jelas.
Ok gitu dulu deh soal oncomnya, nanti kebanyakan ngoceh pada kabur semua. Semoga cerita singkat saya soal oncom bisa memotivasi anda membeli oncom disekitaran anda
BERBAGI HSBI
Tibalah saat-saat yang ditunggu di postingan bergambar martabak siomay, undian berhadiah HSBI. Seperti biasa saya tidak mensyaratkan apapun yang susah, cukup masukan keyword ini aja di komentar saudara saudari di kolom komentar bawah ini. Keywordnya:
LELAH KU NANTIKAN HSBI
Berikut adalah pemenang dari episode sebelumnya:
Selamat ya om @arveno, perjuangan om setiap saat antri di postingan saya akhirnya berbuah hasil juga. Buat yang kurang beruntung, pakde @ramadhanight , mas @duja, dan om bule @henruc jangan patah asa ya....
Simpelkan cara menang hadiahnya, tinggalkan komentar anda beserta keyword hari ini, dan anda bisa memenangkan HSBI minggu depan. Sampai ketemu minggu depan ya di postingan bergambar siomay ini.
btw si mas @giono ke mana ya? belakangan ga kelihatan
Terima kasih telah membaca tulisan saya yang apa adanya ini. Saya lebih banyak meluangkan waktu saya bermain gim di Hive Blockhain, dan berbagi cerita tentang gim dan permainan tersebut melalui tulisan-tulisan saya di sini. Jangan sungkan bertanya langsung ke saya bilamana ada yang mau ditanyakan dan mohon maaf kalau tulisan saya di sini ada yang menyinggung perasaan anda.
Tidak lupa saya berterima kasih kepada:
- Canva : yang telah memberikan peralatan penyunting gambar secara gratis
- Thepeakstudio : yang telah membuat gambar divider / pembatas yang keren di sini